Pulau Tabuhan = Pulau Perawan ????? Itu Karena merupakan sebuah pulau kecil tidak
berpenghuni yang berada di wilayah utara Banyuwangi. Sehingga masih alami,
Untuk mencapai lokasi tersebut harus menyeberang kurang lebih 16 menit dari
Pantai Bangsring dengan menggunakan perahu. Di sepanjang perjalanan menuju
pulau dengan pantai berpasir putih bersih ini wisatawan bisa menikmati
pemandangan menawan gradasi warna laut mulai hijau, biru muda sampai biru tua.
Kejernihan air juga bakal memanjakan wisatawan yang gemar berolahraga air
seperti snorkling.
Lokasinya terletak sekitar 20 km dar kota Banyuwangi, tepatnya berada di
desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Pulau ini merupakan salah satu kawasan
ekowisata bahari yang masih belum banyak tersentuh oleh aktivitas manusia.Luas
Pulau Tabuhan kira-kira 5 hektar. Pemandangan kebun lautnya sangat mengagumkan.
Batu Karang adalah rumah dari ribuan ikan kerang, bunga karang,udang karang,
dan tumbuhan laut. Pulau Tabuhan sangat cocok untuk scuba diving , karena
airnya yang jernih.
Pulau ini terletak persis di tengah Selat Bali yang memisahkan Pulau Jawa
dan Pulau Bali. Termasuk teritori desa Bangsring kecamatan Wongsorejo kabupaten
Banyuwangi. Satu-satunya sarana transportasi yang menuju Pulau Tabuhan adalah
perahu nelayan yang bisa ditempuh dalam waktu 40 menit dari pantai Kampe desa
Bangsring kecamatan Wongsorejo. Perjalanan menuju Pulau Tabuhan sangatlah
menantang karena ombak besar siap menghadang para wisatawan yang ingin memacu
adrenalin.
Pemandangan yang luar biasa yang dapat dinikmati oleh para wisatawan di
Pulau Tabuhan adalah hamparan pasir putih yang mengelilingi Pulau Tabuhan,
hamparan luas batu karang dan coral reef yang sangat menyejukkan mata para
wisatawan yang datang di Pulau Tabuban, mercusuar yang menjulang tinggi yang
berada di sisi timur, burung camar yang terbang melayang diderunya air laut.
Para wisatawan di Pulau Tabuhan juga dapat menikmati beraneka biota laut,
bintang laut, ganggang laut, gurita dan ikan-ikan kecil yang berlompatan yang
seolah-olah sedang menyambut kedatangan para wisatawan di Pulau Tabuhan.
Terdapat beraneka flora dan fauna di pulau ini. Dengan luas sekitar 5
hektare, Pulau ini menjadi tempat favorit bagi berbagai jenis binatang,
termasuk satwa yang dilindungi. Salah satu satwa yang menjadi pelanggan tetap
di Pulau Tabuhan adalah burung maleo yang berasal dari Pulau Sulawesi dengan
ciri-ciri berwarna hitam, ukuran badannya sekitar 56 cm, kulit sekitar mata
berwarna kuning, dan kaki berwarna abu-abu. Kedatangan burung maleo ini
merupakan rutinitas bagi burung untuk melakukan migrasi. Burung maleo biasa
bersarang di daerah pasir yang terbuka dan hangat. Tujuannya, untuk menetaskan
telur, yang akan menjadi cikal-bakal bayi burung. Makanan burung maleo antara
lain ,biji-bijian, semut, dan berbagai jenis hewan kecil. Inilah alasan mengapa
Pulau Tabuhan menjadi tempat favorit burung maleo.
Selain burung maleo, Pulau Tabuhan juga menjadi arena singgah bagi burung
enggang gading. Hewan yang masuk daftar satwa dilindungi ini memiliki ciri
bagian perut, kaki, dan ekor, berwarna putih. Panjang burung enggang gading
sekitar 60 cm. Tetapi ditambah panjang bulu, bisa mencapai 160 cm. Burung
enggang gading sudah terbiasa hilir mudik di Pulau Tabuhan, kata para nelayan
yang sering singgah di Pulau Tabuhan. Burung lain yang kadang-kadang mampir
berada di Pulau Tabuhan adalah burung jalak, burung yang menjadi maskot Pulau
Bali.
Selain kaya akan fauna. Pulau Tabuhan juga memiliki daya tari flora.
Diantaranya tanaman setigi yang menjadi primadona di Pulau Tabuhan. Selain
masuk dalam perlindungan, tanaman setigi juga banyak diburu oleh para penggemar
bonsai.
No comments:
Post a Comment